ZMedia Purwodadi

Meningkatkan Pembelajaran dengan Penilaian melalui Extended Reality (XR)

Table of Contents

Inovasi teknologi terus menghadirkan pendekatan baru dalam pendidikan, salah satunya adalah penggunaan Extended Reality (XR) untuk penilaian. Model ini menggabungkan realitas virtual (VR) dan realitas augmentasi (AR) untuk menciptakan pengalaman belajar yang imersif, menawarkan cara yang autentik dan praktis untuk mengembangkan serta mengevaluasi keterampilan siswa.


Sintaks Model Pembelajaran XR

Model pembelajaran melalui penilaian XR dirancang dengan sintaks berikut:

  1. Desain Lingkungan Simulasi: Membuat skenario virtual yang relevan dengan konteks pembelajaran. Contohnya, simulasi prosedur medis untuk siswa kedokteran.

  2. Pemberian Instruksi Tugas: Siswa menerima tugas yang spesifik dan berbasis skenario, seperti menyelesaikan operasi darurat dalam lingkungan VR.

  3. Interaksi dan Eksekusi: Siswa menyelesaikan tugas dengan berinteraksi langsung di lingkungan XR.

  4. Pengumpulan Data Multi-sumber: Data kinerja siswa dikumpulkan, termasuk keputusan yang diambil, waktu respons, dan tindakan yang dilakukan.

  5. Analisis Kinerja dan Umpan Balik: Data dianalisis untuk memberikan umpan balik yang mendalam tentang keterampilan praktis dan pengambilan keputusan.

Elemen Utama Model
  1. Imersi: XR menciptakan rasa kehadiran dalam situasi nyata, memungkinkan siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka tanpa risiko nyata.

  2. Otentisitas: Simulasi meniru situasi dunia nyata, seperti latihan darurat kebakaran atau penanganan bahan berbahaya.

  3. Fleksibilitas: Dapat digunakan di berbagai bidang seperti kesehatan, teknik, dan pendidikan kejuruan.

  4. Analitik Data: Sistem otomatis mencatat dan mengevaluasi setiap aspek kinerja siswa untuk analisis mendalam.

Penerapan dalam Konteks Pembelajaran
  • Pelatihan Kesehatan: Siswa kedokteran dapat melakukan simulasi operasi di VR tanpa risiko terhadap pasien nyata.

  • Pendidikan Kejuruan: Siswa teknik dapat mempraktikkan prosedur pengelasan dalam simulasi AR.

  • Pengembangan Keterampilan Layanan: Simulasi XR di industri perhotelan membantu siswa melatih keterampilan menghadapi pelanggan.

Keunggulan
  1. Keamanan: Mengeliminasi risiko fisik saat mempelajari keterampilan yang kompleks.

  2. Analitik yang Kuat: Data kinerja yang terperinci membantu mengidentifikasi area perbaikan.

  3. Aksesibilitas: Dapat dilakukan di mana saja dengan peralatan XR.

  4. Keterlibatan Tinggi: Pengalaman imersif meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa.

Tantangan
  1. Biaya Tinggi: Perangkat keras dan lunak XR memerlukan investasi yang signifikan.

  2. Aksesibilitas: Tidak semua sekolah atau institusi memiliki fasilitas XR.

  3. Efek Samping Fisik: Beberapa siswa mengalami mabuk simulasi (motion sickness) saat menggunakan VR.

  4. Kesenjangan Digital: Ketimpangan dalam akses teknologi dapat mengurangi kesetaraan dalam pendidikan.

Potensi Dampak terhadap Hasil Belajar

XR berpotensi mengubah paradigma pembelajaran dengan:

  • Penguasaan Keterampilan: Menyediakan lingkungan belajar yang mendalam untuk keterampilan kompleks.

  • Peningkatan Refleksi: Umpan balik berbasis data mendorong refleksi mendalam pada kinerja siswa.

  • Penyetaraan Kesempatan Belajar: XR memungkinkan simulasi yang sulit diwujudkan di dunia nyata, seperti pelatihan di lokasi berbahaya.

Kesimpulan

Penilaian melalui Extended Reality adalah lompatan besar dalam pendidikan yang memadukan teknologi dengan pedagogi untuk menciptakan pengalaman belajar yang imersif, aman, dan efektif. Meski menghadapi tantangan, dampaknya terhadap kualitas pembelajaran menjadikannya investasi yang berharga. Penerapan XR dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis dengan cara yang inovatif dan relevan untuk kebutuhan masa depan.


Sumber baca: Innovating Pedagogy 2024

Posting Komentar