ZMedia Purwodadi
Beranda Arti dan Definisi

Apa Itu Mathematics Anxiety?

Benny Hidayat
Benny Hidayat
Diperbarui: • 0 • menit membaca
Daftar Isi

Mathematics Anxiety (MA), atau kecemasan matematika, adalah istilah yang sudah lama dikenal dalam dunia pendidikan dan psikologi. Secara umum, MA merujuk pada perasaan negatif seperti takut, tegang, dan cemas terhadap situasi yang melibatkan matematika, yang kemudian mengganggu kinerja seseorang dalam menyelesaikan tugas matematika.

Definisi Kecemasan Matematika dari Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar dan peneliti terkemuka di bidang ini:

Lazarus (1974) menyebut fenomena ini sebagai mathophobia, yakni “an irrational and impeditive dread of mathematics” — ketakutan yang tidak rasional dan menghambat terhadap matematika.
Tobias (1978) menjelaskan MA sebagai “the panic, helplessness, paralysis and mental disorganization that arises … when [someone is] required to solve a mathematical problem” — kepanikan, ketidakberdayaan, kelumpuhan, dan disorganisasi mental saat menghadapi soal matematika.
Hembree (1990) menyederhanakan definisinya menjadi “a general fear of contact with mathematics” — ketakutan umum saat ‘berhadapan’ dengan matematika.
Ashcraft & Faust (1994) mengartikan MA sebagai “feeling of tension, apprehension or even dread, that interferes with the ordinary manipulation of numbers and the solving of mathematical problems” — perasaan tegang, cemas, atau takut yang mengganggu kemampuan mengolah angka dan menyelesaikan masalah.
Ashcraft (2002) menyebut MA sebagai “a feeling of tension, apprehension, or fear that interferes with math performance” — perasaan tegang, cemas, atau takut yang mengganggu performa matematika.
Richardson & Suinn (1972) — yang paling sering dikutip — menyatakan bahwa MA adalah “a feeling of tension and anxiety that interferes with the manipulation of numbers and the solving of mathematical problems in ordinary life and academic situations”.
Khasawneh et al. (2021), melalui kajian skoping, mendefinisikan MA sebagai “a feeling of tension and apprehension that interferes with [mathematical] performance ability, the manipulation of numbers and the solving of mathematical problems in a wide variety of … situations”.
Carmo et al. (2019) menawarkan pendekatan multi-dimensi: “a set of physiological, cognitive, and behavioral reactions when facing situations that demand mathematical performance” — reaksi fisik, pikiran, dan perilaku saat menghadapi tugas matematika.

Rangkuman Definisi

Secara umum, semua definisi tersebut mengarah pada satu pemahaman: kecemasan matematika adalah respon emosional negatif terhadap matematika yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memproses angka atau menyelesaikan tugas matematika.

Definisi Operasional: Bagaimana MA Diukur?

Untuk mengukur tingkat MA, para peneliti menggunakan instrumen khusus, salah satunya adalah:

  • Mathematics Anxiety Rating Scale (MARS) oleh Richardson & Suinn (1972), yaitu skala 98-item yang menilai tingkat kecemasan dalam berbagai situasi matematika. Skala ini kemudian dikembangkan menjadi versi singkat seperti sMARS dan AMAS.

  • Carmo et al. (2019) juga menjelaskan bahwa MA secara operasional adalah “deskripsi tiga set reaksi simultan (fisiologis, kognitif, dan perilaku) dalam situasi yang menuntut keterampilan pemecahan masalah matematika”.

Perspektif Historis: Dari ‘Mathophobia’ hingga Konstruksi Psikologis

Evolusi konsep mathematics anxiety dapat dirunut dari berbagai tonggak sejarah berikut:

Catatan: Seiring waktu, pemahaman tentang MA berkembang dari sekadar fobia menjadi kerangka multidimensi yang melibatkan respon fisiologis, kognitif, dan perilaku.

Referensi Akademik

Beberapa artikel yang dapat ditelusuri untuk pendalaman:

  • Ashcraft, M. H. (2002). Math anxiety: Personal, educational, and cognitive consequences. Current Directions in Psychological Science, 11(5), 181–185. https://doi.org/10.1111/1467-8721.00196

  • Carmo, J. S., Gris, G., & Palombarini, L. S. (2019). Mathematics Anxiety: Definition, Prevention, Reversal Strategies and School Setting Inclusion. In D. Kollosche et al. (Eds.), Inclusive Mathematics Education. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-030-11518-0_24

  • Dowker, A., Sarkar, A., & Looi, C. Y. (2016). Mathematics anxiety: What have we learned in 60 years? Frontiers in Psychology, 7, 508. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2016.00508

  • Khasawneh, E., Gosling, C., & Williams, B. (2021). What impact does maths anxiety have on university students? BMC Psychology, 9, 37. https://doi.org/10.1186/s40359-021-00537-2

  • Richardson, F. C., & Suinn, R. M. (1972). The Mathematics Anxiety Rating Scale: Psychometric data. Journal of Counseling Psychology, 19(6), 551–554. https://doi.org/10.1037/h0033456

  • Rozgonjuk, D., Kraav, T., Mikkor, K., Orav-Puurand, K., & Täht, K. (2020). Mathematics anxiety among STEM and social sciences students. International Journal of STEM Education, 7, 46. https://doi.org/10.1186/s40594-020-00246-z

  • Suárez-Pellicioni, M., Núñez-Peña, M. I., & Colomé, À. (2016). Math anxiety: A review of its cognitive consequences, psychophysiological correlates, and brain bases. Cognitive, Affective, & Behavioral Neuroscience, 16(1), 3–22. https://doi.org/10.3758/s13415-015-0370-7

Mathematics anxiety bukan sekadar takut pada matematika, melainkan kondisi kompleks yang memengaruhi cara berpikir, merasa, dan bertindak seseorang saat berhadapan dengan angka. Memahami MA secara tepat adalah langkah awal untuk menciptakan pendekatan pembelajaran matematika yang lebih manusiawi dan inklusif.

Posting Komentar